FEBUPNVJ – Rabu (13/11/2024) tahun keempat Fakultas Ekonomi dan Bisnis UPN “Veteran” Jakarta menggelar kegiatan Jakarta Economic Sustainability International Conference Agenda (JESICA) 2024 yang dilaksanakan secara hybrid dengan peserta hadir secara offline di Park 5 Simatupang, Jakarta, dan juga diikuti secara online melalui platform Zoom. JESICA tahun Ke-4 ini Mengusung tema “Integrating Green Innovation for Sustainable Economic Growth Engaging The Audience”. Acara ini menghadirkan deretan pembicara internasional terkemuka yang siap membahas isu-isu strategis terkait inovasi hijau dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UPN “Veteran” Jakarta menekankan pentingnya peran inovasi hijau dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. “Sebagai institusi pendidikan, kami berkomitmen untuk menjadi pelopor dalam mengintegrasikan inovasi hijau yang tidak hanya berfokus pada keuntungan ekonomi, tetapi juga mempertimbangkan dampak lingkungan yang lebih luas,” ujar Dr. Jubaedah.
Prof. Dr. Bambang P.S. Brodjonegoro selaku Keynote Speaker dalam presentasinya, menyoroti tentang mengintegrasikan inovasi ramah lingkungan untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan yang melibatkan peserta “Inovasi hijau bukan lagi sekadar pilihan, tetapi menjadi kebutuhan mendesak bagi negara-negara di seluruh dunia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” paparnya. Ia juga menekankan perlunya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan sektor swasta dalam menciptakan ekosistem yang mendukung implementasi inovasi hijau.
“Digitalisasi, pembangunan ekonomi, dan perubahan iklim saling berhubungan. Dukungan pemerintah dan investasi berkelanjutan memungkinkan bisnis teknologi iklim berkembang dan memberikan dampak positif dan mendorong ekonomi hijau dan pertumbuhan berkelanjutan di indonesia” Ujar Prof. Bambang. Tiga fungsi teknologi iklim, diantanranya untuk meningkatkan pemahaman mengenai dampak perubahan iklim, mendukung adaptasi terhadap dampak perubahan iklim, dan mitigasi/pengurangan emisi secara langsung dalam meningkatkan perekonomian.
Selain itu, sebagai sponsor utama, Bank Syariah Indonesia (BSI) juga turut serta dalam sesi speech sharing yang membahas peran keuangan syariah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Lucky Afriansyah selaku Manager area jakarta fatmawati BSI memaparkan bagaimana prinsip-prinsip syariah yang berfokus pada etika dan keberlanjutan dapat menjadi solusi dalam menghadapi tantangan ekonomi global saat ini.
“Keuangan syariah memiliki potensi besar dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan melalui instrumen-instrumen keuangan yang mengedepankan nilai-nilai sosial dan lingkungan,” ujar Lucky.
Seminar dilanjutkan dengan sesi diskusi panel yang menghadirkan narasumber dari berbagai negara:
- Prof. Dr. Rajah Rasiah dari University of Malaya, Malaysia, yang membahas tentang “Pushing for Sustainability: Critical Issues”. Pemerintah memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong inovasi dalam konsep green growth atau pertumbuhan hijau. Sebagai pengarah kebijakan, pemerintah dapat menciptakan kerangka regulasi dan kebijakan yang mendukung transisi menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dalam hal ini, pemerintah bertindak sebagai katalisator perubahan dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan ke dalam sistem ekonomi, industri, dan sosial.
- Dr. Trairong Swatdikum dari Walailak University, Thailand, memberikan pandangan tentang “Sustainable Reporting for Economic Growth”. Ia mengupas berbagai aspek terkait pelaporan keberlanjutan (sustainability reporting) dan bagaimana pelaporan ini berperan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
- Dr. Sigit Pria Perdana dari Ecole Polytechnique Fédérale De Lausanne, Swiss, membawakan materi tentang “greening the future: how ambitious EU Climate policies can accelerate the global sustainable transition”. Dr. Sigit berbagi pengalaman bagaimana kebijakan iklim ambisius Uni Eropa tidak hanya berfokus pada mitigasi perubahan iklim di dalam kawasan, tetapi juga bertujuan menjadi katalis dalam transisi global menuju keberlanjutan melalui pendekatan holistik dan kolaboratif.