Fakultas Ekonomi dan Bisnis - UPN Veteran Jakarta
Dr. Trairong Swatdikun dari Walailak University, Thailand Merupakan Salah Satu Narasumber Pada Kegiatan The 4th Jakarta Economic Sustainability International Conference Agenda

FEBUPNVJ – (13/11/2024) Dalam rangkaian acara JESICA 4th Seminar dan Call for Papers yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis UPN “Veteran” Jakarta, Dr. Trairong Swatdikum dari Walailak University, Thailand, membawakan presentasi menarik mengenai peran sustainable reporting atau pelaporan keberlanjutan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara.

Dr. Trairong menjelaskan bahwa sustainable reporting adalah praktik pengungkapan informasi terkait kinerja lingkungan, sosial, dan tata kelola (Environmental, Social, and Governance atau ESG) perusahaan. Laporan ini mencakup data tentang emisi karbon, penggunaan sumber daya, praktik ketenagakerjaan, dan transparansi tata kelola, yang semakin dibutuhkan oleh para pemangku kepentingan seperti investor, pelanggan, dan regulator.

Menurut Dr. Trairong, pelaporan keberlanjutan membantu perusahaan dalam:

  1. Pengelolaan Risiko: Mengidentifikasi dan mengurangi risiko terkait faktor lingkungan dan sosial, yang dapat berdampak pada stabilitas ekonomi jangka panjang.
  2. Meningkatkan Reputasi: Menunjukkan komitmen perusahaan terhadap praktik bisnis yang etis dan berkelanjutan, sehingga meningkatkan kepercayaan pelanggan dan investor.
  3. Efisiensi Operasional: Mendorong pengurangan limbah dan konsumsi sumber daya melalui proses yang lebih efisien, yang pada akhirnya dapat menekan biaya operasional.

Dr. Trairong juga menyoroti tantangan yang dihadapi perusahaan dalam mengimplementasikan sustainable reporting, seperti kurangnya standar data yang seragam dan kesulitan dalam pengumpulan data akurat. Untuk mengatasi hal ini, ia merekomendasikan penggunaan alat analitik data canggih dan melakukan audit berkala untuk memastikan integritas laporan.

Mengakhiri presentasinya, Dr. Swatdikum menyoroti tren masa depan dalam pelaporan keberlanjutan, termasuk adopsi teknologi big data, penggunaan alat pelaporan yang real-time, serta meningkatnya permintaan dari pemangku kepentingan untuk transparansi yang lebih tinggi. Ia menekankan bahwa ke depannya, standar pelaporan akan semakin selaras dengan kerangka global seperti Global Reporting Initiative (GRI) dan Task Force on Climate-related Financial Disclosures (TCFD), yang bertujuan meningkatkan akuntabilitas dan membantu transisi menuju ekonomi hijau.

Acara ini menjadi forum diskusi yang bermanfaat bagi akademisi, praktisi, dan pengambil kebijakan untuk mengeksplorasi strategi integrasi inovasi hijau dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.

Share :
Tags: