Pada Sabtu/ 16 November 2019 pukul 08.00 – 12.00 WIB telah dilaksanakan Kuliah Pakar Kluster F7: Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi (Implikasi Penerapan PSAK 65 Terhadap Penyajian Laporan Keuangan) yang diselenggarkaan oleh Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UPN “Veteran” Jakarta. Narasumber dalam kuliah pakar tersebut adalah Bapak Marisi P. Purba, S.E., M.H., Ak, CA, ASEAN CPA selaku Financial Process & Risk Analysis Manager PT Telekomunikasi Indonesia. Peserta yang hadir dalam acara tersebut adalah sebanyak 229 Mahasiswa yang terdiri dari program studi akuntansi program diploma tiga dan program sarjana yang sedang mengambil mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan 1. Kuliah pakar dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama yaitu Bapak Drs. Nobelson, MM, dan dihadiri oleh Sekretaris Jurusan Akuntansi yaitu Bapak Akhmad Saebani, SE, M.Si, CMA, CBV, serta dosen jurusan akuntansi yaitu Ibu Dwi Jaya Kirana, SE, M.S.Ak dan Ibu Lidya Primta Surbakti, SE, Ak, M.Si, CA.
Bapak Marisi P. Purba membagi materi menjadi 3 sesi. Pada sesi pertama, beliau menjelaskan mengenai Kombinasi Bisnis – Tahap Awal Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi dan Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi. Di sesi kedua, beliau membahas mengenai Konsolidasi Entitas Bisnis Sepengendali, Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus, Isu-Isu Penerapan PSAK 65, Dan Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Berdasarkan PSAK 1. Kemudian pada sesi terakhir, beliau menjelaskan mengenai Prosedur Konsolidasi Dengan Efek Pajak Tangguhan dan Prosedur Konsolidasi Dengan Transaksi Inter-Company. Setiap sesi diwarnai dengan adanya tanya-jawab sehingga kuliah pakar berjalan dengan sangat interaktif. Dari setiap penaya pada setiap sesi, ditentukan penanya terbaik dan diberikan hadiah berupa buku dari Bapak Marisi P. Purba.
Kuliah Pakar ditutup dengan adanya pemberian sertifikat dan plakat kepada Bapak Marisi P. Purba dan disertai dengan dilakukannya foto bersama antara Bapak Marisi P. Purba dengan Bapak Akhmad Saebani, Ibu Dwi Jaya Kirana dan Ibu Lidya Primta Surbakti.