

FEBUPNVJ – Dalam rangka mendukung pengembangan wawasan dan kesiapan karir mahasiswa di era transformasi digital, Himpunan Mahasiswa S1 Ekonomi Syariah (HIMA S1 EKSYAR) UPN “Veteran” Jakarta sukses menggelar Sharia Economic Career Preparation (SECP) 2025, sebuah seminar interaktif dengan tema “The Digital Transformation of Economy: Unlocking Career Path Opportunities in Society 5.0.”. Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta mengenai dampak transformasi digital dalam ekonomi global, sekaligus memperkenalkan keterampilan digital dan strategi adaptasi yang relevan dalam menghadapi perubahan zaman. Seminar SECP menjadi ruang interaktif untuk memperluas relasi antara mahasiswa, akademisi, dan praktisi profesional sebagai bagian dari upaya membangun kesiapan generasi muda dalam dunia kerja yang kompetitif dan dinamis.
Kegiatan ini sukses dilaksanakan pada Sabtu (24/5/2025), bertempat di Auditorium Fakultas Kedokteran, Gedung Wahidin Sudirohusodo, Lantai 3 UPN “Veteran” Jakarta. Seminar SECP menghadirkan narasumber profesional dari berbagai bidang: Nada Fajriah dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Satria Sambijantoro selaku Head of Research Bahana Sekuritas, dan Annas Taufiqurahman Fatah selaku Owner Tens Coffee Indonesia. Turut hadir dalam kegiatan in Dr. Ade Nur Rohim, selaku Kepala Program Studi S1 Ekonomi Syariah dan Ibu Dr. JubaedaH, selaku Dekan FEB UPNVJ, yang turut menyampaikan dukungannya.
Perwakilan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nada Fajriah, membuka sesi dengan menjelaskan bahwa sektor perbankan syariah kini sudah sejalan dengan SDGs. “OJK juga menyediakan link and match antara dunia pendidikan dan pekerjaan, serta melakukan program literasi ke berbagai kelompok masyarakat untuk membuktikan bahwa perbankan syariah tidak kalah dari konvensional,” ungkapnya. Ia juga menekankan transformasi digital sebagai peluang strategis yang perlu dimanfaatkan secara progresif.
Selanjutnya, Satria Sambijantoro selaku Head of Research Bahana Sekuritas, memantik diskusi dengan menyatakan bahwa saham lebih halal daripada emas karena emas bersifat idle dan wajib dizakatkan. “Di era society 5.0, kita harus adaptif. Selain keterampilan teknis, dibutuhkan etika kerja, kesabaran, serta kreativitas dan kemampuan bersosialisasi untuk bertahan di dunia kerja digital,” ujarnya.
Sementara itu, Annas Taufiqurahman Fatah, Owner of Tens Coffee Indonesia, menyampaikan pentingnya mentalitas berkembang. “Skill saja tidak cukup. Butuh mentalitas untuk terus belajar. Untuk mencapai growth mindset, kita harus mengalami kegagalan minimal dua kali. Jangan takut mulai dari langkah kecil.”
Selain pemaparan materi oleh para narasumber, seminar SECP juga dilengkapi dengan sesi tanya jawab interaktif yang memberikan kesempatan kepada peserta untuk berdialog langsung dengan para pembicara. Antusiasme peserta begitu tinggi, ditunjukkan dengan berbagai pertanyaan mendalam yang diajukan seputar pengembangan karier, tantangan ekonomi digital, dan penerapan nilai-nilai ekonomi syariah di dunia kerja. Sebagai bentuk apresiasi, panitia menyerahkan plakat kenang-kenangan kepada seluruh narasumber atas kontribusi dan ilmu yang diberikan. Momen tersebut dilanjutkan dengan sesi dokumentasi bersama, mengabadikan kebersamaan pembicara, panitia, dan peserta dalam suasana kolaboratif dan penuh semangat.
Melalui seminar SECP ini, HIMA S1 Ekonomi Syariah UPN “Veteran” Jakarta memberikan kontribusi nyata dalam membentuk mahasiswa yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki visi karier yang terarah, berdaya saing, serta berkomitmen pada pengembangan ekonomi syariah yang inklusif, adil, dan berkelanjutan di tengah transformasi digital global.