Fakultas Ekonomi dan Bisnis - UPN Veteran Jakarta
FEB Kedatangan Assoc. Prof. Marc Pourroy dari University of Poitiers, Prancis

FEBUPNVJ – (13/1/2025) Fakultas Ekonomi dan Bisnis UPN “Veteran” Jakarta mengadakan kuliah tamu internasional bertajuk “Macroeconomics in Europe”, yang menghadirkan Assoc. Prof. Marc Pourroy dari University of Poitiers, Prancis. Dalam kuliah ini, Prof. Pourroy memberikan wawasan mendalam mengenai struktur, tantangan, dan peran ekonomi Uni Eropa dalam tatanan global.

Prof. Pourroy membuka sesi dengan membahas sejarah pembentukan Uni Eropa, yang dimulai setelah Perang Dunia II untuk menciptakan perdamaian abadi melalui kerja sama ekonomi dan politik. Ia menjelaskan bahwa pendirian Uni Eropa berawal dari Deklarasi Schuman (1950) yang menciptakan Komunitas Batubara dan Baja Eropa sebagai langkah awal menuju integrasi yang lebih luas. “Eropa adalah proyek bersejarah yang dibangun di atas dasar solidaritas dan kesatuan, meskipun perjalanannya tidak selalu mulus,” ungkapnya​.

Uni Eropa saat ini merupakan salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia, menyumbang sekitar 15% dari PDB global, dengan Jerman menjadi kontributor terbesar. Sektor-sektor utama yang mendorong ekonomi Uni Eropa meliputi manufaktur berteknologi tinggi, jasa keuangan, pariwisata, dan pertanian. Prof. Pourroy juga menyoroti peran pasar tunggal Uni Eropa yang memungkinkan lebih dari 450 juta konsumen untuk menikmati perdagangan bebas antaranggota, serta berbagai perjanjian dagang dengan negara lain, termasuk Indonesia​.

Prof. Pourroy memaparkan sejumlah tantangan yang sedang dihadapi Uni Eropa, seperti perbedaan pendapatan antaranggota, dampak populasi yang menua terhadap perekonomian, dan transisi energi untuk mencapai netralitas karbon pada 2050 melalui European Green Deal. Selain itu, ia membahas dampak Brexit, yang mengurangi PDB Uni Eropa sekitar 15%, serta memaksa blok tersebut untuk memperkuat kemandirian di sektor teknologi dan energi​.

Dalam sesi tanya jawab, Prof. Pourroy menyoroti beberapa pelajaran yang dapat diambil oleh Indonesia dari pengalaman Uni Eropa. “Kolaborasi antarwilayah, pengelolaan keberagaman, dan komitmen pada pembangunan berkelanjutan adalah elemen kunci yang juga relevan untuk Indonesia,” katanya.

Kuliah tamu ini tidak hanya memberikan wawasan global kepada mahasiswa, tetapi juga membuka ruang diskusi mengenai potensi kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Uni Eropa di masa depan.

Share :