
FEBUPNVJ – Departemen Sosial dan Politik BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) sukses menyelenggarakan Festival Economic Summit (FEAST) 2025 pada Jumat (4/10/2025), di Auditorium Bhinneka Tunggal Ika (BTI). Mengusung tema “Reclaim the Future: Walking Toward Dreams Built on Shifting Realities”, kegiatan ini menjadi ruang bagi mahasiswa untuk mendiskusikan berbagai tantangan dan peluang dalam menghadapi realitas sosial, ekonomi, dan politik Indonesia masa kini.
Rangkaian acara dibuka dengan sesi perkenalan kegiatan serta pembacaan tagline “One Small Step Matters for Tomorrow” yang menjadi pemantik semangat peserta. Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan doa bersama, pembacaan tata tertib, serta menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Bela Negara sebagai wujud nasionalisme dan cinta tanah air.
Dalam sambutannya, Rizky Naufal Syahputra, selaku Ketua BEM FEB UPN “Veteran” Jakarta 2025, menyampaikan harapannya agar Festival Economic Summit menjadi wadah strategis bagi mahasiswa dalam memperluas wawasan serta meningkatkan kepedulian terhadap isu sosial, ekonomi, dan politik bangsa. Acara kemudian dilanjutkan dengan perkenalan moderator, Dr. Indri Arrafi Juliannisa, M.E., Dosen Ekonomi Pembangunan FEB UPNVJ, yang memandu jalannya sesi diskusi dan pemaparan materi.
Sesi pertama menghadirkan Riza Annisa Pujarama, Peneliti INDEF dari Center for Macroeconomic and Finance, yang membahas tentang ketimpangan sosial dan ekonomi di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia stabil di angka 5% per tahun, namun ketimpangan kesejahteraan masih menjadi persoalan serius.
“Ekonomi memang tumbuh, tetapi hasilnya lebih menguntungkan kelompok kaya dan daerah maju. Banyak pekerja yang masih digaji di bawah UMP dan akses pendidikan di luar Jawa masih terbatas,” jelasnya. Ia menambahkan, pemerintah perlu mendorong kebijakan yang mendukung penguasaan teknologi digital, riset, dan penciptaan lapangan kerja berkualitas untuk mempersempit kesenjangan tersebut.
Selanjutnya, Sri Lestari Wahyuningroem, Ph.D., Dosen FISIP UPN “Veteran” Jakarta, memaparkan bahwa ketimpangan ekonomi dan sosial politik saling berkaitan erat. Ia menyoroti peran korupsi, ketidakadilan hukum, politik transaksional, serta dominasi oligarki sebagai faktor penghambat demokrasi.
“Secara makro, demokrasi Indonesia terlihat stabil, namun secara substansi masih lemah. Fenomena seperti #IndonesiaGelap mencerminkan keresahan publik terhadap arah demokrasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya peran Generasi Z dalam menjaga nilai-nilai demokrasi, menghidupkan solidaritas sosial, serta berani menyuarakan kebenaran. “Jangan pernah merasa sendiri, dan jangan biarkan orang lain sendiri. Kampus harus menjadi ruang aman dan sehat bagi mahasiswa,” pesannya. Ia juga menegaskan bahwa politik seharusnya dipandang sebagai alat untuk memperjuangkan keadilan dan melawan penindasan, bukan sesuatu yang harus dihindari.

Melalui Festival Economic Summit 2025, mahasiswa FEB UPNVJ memperoleh pemahaman mendalam mengenai keterkaitan antara ekonomi, sosial, dan politik dalam membentuk masa depan bangsa.
Kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran kritis, semangat kolaboratif, serta kepedulian sosial di kalangan mahasiswa agar berani mengambil peran aktif dalam menghadapi perubahan dan berkontribusi nyata menuju Indonesia Emas 2045.
