

FEBUPNVJ – (Rabu, 10 September 2025) Seminar Nasional dan Call for Papers BIEMA 8th 2025 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasioan “Veteran” Jakarta (UPNVJ) menghadirkan keynote speaker Ir. Budi Prasodjo, M.Ec.,Dev., MAPPI (Cert.), Ketua Umum Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI). Dalam paparannya bertajuk “Peran Strategis Penilai dalam Sektor Keuangan”, Budi menekankan pentingnya profesi penilai sebagai salah satu pilar dalam menjaga stabilitas ekonomi dan mendukung pembangunan nasional.
Budi menjelaskan bahwa MAPPI, sebagai satu-satunya asosiasi profesi penilai yang diakui pemerintah, memiliki peran penting dalam menyusun standar profesi, kode etik, hingga melaksanakan sertifikasi penilai. “Profesi penilai bukan sekadar menghasilkan angka, tetapi memberikan dasar pengambilan keputusan strategis dalam pembiayaan, pengadaan, pembangunan, dan tata kelola aset,” tegasnya.
Dalam konteks sektor keuangan, penilai berperan krusial khususnya dalam fungsi agunan perbankan. Nilai agunan yang tepat membantu memitigasi risiko kredit serta memastikan akuntabilitas dalam laporan keuangan. Data MAPPI per 2024 menunjukkan, jumlah laporan penilaian terus meningkat setiap tahun, dengan total mencapai 203.771 laporan pada 2024, menandakan kebutuhan yang semakin tinggi terhadap profesi ini.
Budi juga menyoroti perlunya inovasi dalam dunia penilaian, baik melalui digitalisasi, penggunaan database properti nasional, hingga kolaborasi dengan regulator dan lembaga internasional. Inovasi ini, menurutnya, akan berdampak pada efisiensi biaya, transparansi data, hingga kemudahan akses pembiayaan bagi UMKM dan startup.
“Profesi penilai adalah profesi yang selalu relevan, baik dalam kondisi ekonomi tumbuh maupun menghadapi tantangan. Bahkan, kebutuhan penilai di Indonesia seharusnya mencapai 5–7 kali lipat dari jumlah saat ini,” ungkapnya.
Melalui penguatan regulasi, peningkatan standar profesi, serta pemanfaatan teknologi, Budi optimistis profesi penilai akan menjadi motor penggerak dalam memperkuat sektor keuangan dan mendorong terciptanya Indonesia Emas 2045.