FEBUPNVJ – Pada 26 Agustus 2025, Pyrite Research yang dipimpin oleh Bulan Ramadhani Kirana Boedianto (2410112064) dan anggotanya Rizky Ardiansyah (2310112078) serta Luqmanul Hakim (231011059) berhasil meraih Juara 3 dalam Equity Research Competition pada Stock Prime 2025 yang di selenggarakan oleh IPB University.

Bulan Ramadhani menambahkan, “Kemenangan ini terasa sangat spesial bagi saya karena merupakan pertama kalinya saya meraih juara dalam kompetisi equity research. Bisa bersanding dengan tim-tim hebat dari universitas top 10 merupakan pengalaman yang sangat berharga, sekaligus menjadi kebanggaan tersendiri dapat mewakili kampus dan pulang membawa piala. Saya juga bersyukur karena Pyrite Research tidak hanya menjadi tim, tetapi juga ruang belajar yang membuat saya berkembang, selalu mendukung, dan akhirnya berjuang bersama hingga naik dari posisi kelima di penyisihan menjadi juara ketiga di final. Yang membuat pengalaman ini semakin berkesan adalah suasana kompetisi yang penuh dukungan, di mana setiap tim saling menghargai dan bukan menjatuhkan. Saya berharap Pyrite Research akan tetap solid ke depannya, terus bisa menembus babak final, dan kembali bertemu dengan tim-tim hebat lain untuk terus belajar dan bertumbuh bersama. Kemenangan ini adalah awal yang sangat berarti, dan saya merasa sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari perjalanan ini.”

“Meski secara resmi Pyrite belum meraih peringkat teratas, tetapi pengalaman Kami di kompetisi ini justru menjadi tonggak paling berkesan dalam perjalanan tim. Pada babak penyisihan paper kami menempati peringkat kelima padahal paper memberi bobot 60% dari total penilaian, sementara babak final presentasi hanya menyumbang 40%. Jarak skor paper yang cukup signifikan di tambah bobot babak final yang cukup kecil menempatkan kami pada posisi yang kurang menguntungkan sebelum sesi presentasi dimulai” – Luqmanul Hakim, salah satu anggota tim.

Namun Pyrite Research menolak menerima narasi probabilitas kecil menjadi kekalahan yang sudah ditulis orang lain. Dalam babak presentasi, Pyrite Research mengerahkan seluruh kemampuan: menyusun alur penyampaian yang padat dan tajam, menjawab pertanyaan juri dengan ketegasan, serta menjaga momentum emosional sehingga meninggalkan kesan kuat, senyuman, dan tepuk tangan dari dewan juri ketika mereka hendak meninggalkan ruangan. Hasilnya bukan sekadar perbaikan angka, melainkan lompatan posisi dari lima ke peringkat tiga, bukti bahwa kerja keras mampu menutup celah yang sebelumnya tampak tak ada harapan.

Gelar juara bukan sekadar sekeping trofi, melainkan penghormatan bagi ketangguhan, keyakinan, serta makna mendalam dari sebuah perjuangan yang menolak tunduk pada kemungkinan. Saat statistik dan skor menunjukkan peluang yang nyaris mustahil, paper mereka tertinggal jauh dan probabilitas meraih juara terlihat tipis. Namun, Pyrite memilih untuk tidak menjadikan angka sebagai vonis akhir. Justru di bawah tekanan itu, fokus semakin terasah, strategi semakin matang berkat komentar tajam, dan setiap indikator negatif berubah menjadi sumber energi yang menyalakan tekad untuk membalikkan keadaan.

Rizky Ardiansyah mengatakan, “Di balik sorotan panggung, ada cerita yang tidak terlihat: malam-malam panjang penuh coretan argumen, latihan yang kami ulang sampai tak ada celah, diskusi tim yang menguji logika, hingga simulasi tanya-jawab yang menyiapkan mental menghadapi apa pun. Semua itu akhirnya terbayar ketika tiba giliran kami berdiri di depan juri. Dengan tujuan yang jelas, kami mengubah keraguan menjadi keyakinan, peluang tipis menjadi langkah nyata. Trofi ini bukan sekadar simbol kemenangan, ia adalah bukti bahwa kerja keras, keyakinan, dan kebersamaan mampu mengubah kemungkinan menjadi kenyataan.”.

Share :