FEBUPNVJ – Semangat wirausaha mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) kembali membuahkan prestasi. Tim yang menamakan diri mereka TiwulBar berhasil lolos sebagai penerima pendanaan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2025 dari Kemendikbudristek. Mereka membawa ide bisnis unik dan bernilai lokal: snack bar sehat berbasis tiwul (olahan singkong).

Mengangkat Singkong Jadi Camilan Kekinian

Tim ini digawangi oleh Nehemia Christiani Manurung (S1 Akuntansi) sebagai ketua, bersama empat anggota lainnya: Nayla Riena Putri (S1 Akuntansi), Naswa Nur Fitri, Gladys Maritza Putri Hermawan, dan Shafa Dinda Farahmitha dari S1 Manajemen.

Mereka menggagas TiwulBar, snack bar sehat dan praktis yang mengolah singkong—pangan lokal Indonesia—menjadi camilan modern dan bergizi. Selain bernilai gizi tinggi, produk ini juga ramah lingkungan dan memberdayakan petani lokal.

“Kami ingin menghadirkan solusi camilan sehat di tengah gaya hidup cepat masyarakat, sekaligus mengangkat tiwul sebagai warisan pangan yang punya potensi besar,” ujar Nehemia.

Proses Seleksi dan Tantangan Tim

Meski baru pertama kali mengikuti ajang pendanaan wirausaha, tim TiwulBar menunjukkan semangat dan kekompakan luar biasa. Mereka melewati proses panjang mulai dari menyusun proposal, analisis pasar, perencanaan keuangan, hingga revisi desain kemasan ramah lingkungan.

“Bagian paling menantang adalah menyusun proyeksi keuangan yang realistis namun tetap menunjukkan potensi keuntungan. Kami banyak belajar dari situ,” jelas Nayla, anggota tim dari S1 Akuntansi.

Setelah melalui tahapan seleksi yang ketat, tim ini akhirnya dinyatakan lolos dan mendapatkan pendanaan resmi. Perasaan haru dan bangga menyelimuti seluruh anggota tim saat pengumuman diterima.

Rencana Pengembangan dan Target Pasar

Pendanaan yang diperoleh akan digunakan untuk pengembangan produk, pengemasan ramah lingkungan, dan pemasaran digital. Tim ini juga berfokus pada penguatan branding di media sosial untuk membangun kesadaran konsumen terhadap camilan sehat dan lokal.

Meski belum memasarkan produk secara luas, mereka sedang menyempurnakan formulasi rasa, konsep kemasan, dan strategi promosi untuk siap memasuki pasar dalam waktu dekat.

Peran Kampus dan Dosen Pembimbing

Dalam proses pengembangan, dosen pembimbing dan pihak kampus berperan penting, terutama dalam memberikan masukan menyeluruh terhadap proposal bisnis mereka.

“Bimbingan yang kami dapatkan sangat membantu. Revisi yang kami terima membuat kami semakin memahami pentingnya penyusunan konsep bisnis yang matang dan sesuai dengan kriteria pendanaan,” ujar Naswa.

Belajar Bisnis dari Lapangan

Program ini menjadi pengalaman berharga bagi seluruh anggota tim, yang semuanya berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Setiap anggota memainkan peran sesuai bidang keilmuannya—mulai dari perencanaan keuangan hingga strategi pemasaran dan manajemen tim.

“Kami belajar langsung bagaimana ilmu dari kelas bisa diterapkan secara nyata dalam membangun sebuah usaha,” ungkap Gladys.

Pesan untuk Mahasiswa Lain

Sebagai penutup, tim TiwulBar menyampaikan pesan inspiratif bagi mahasiswa lain yang ingin mencoba peruntungan di dunia wirausaha:

“Jangan takut memulai. Kuliah justru waktu terbaik untuk bereksperimen, belajar, dan tumbuh. P2MW bisa menjadi batu loncatan yang luar biasa. Jadi, beranilah melangkah dan wujudkan ide kalian!”

Dengan visi untuk menjadikan tiwul sebagai camilan sehat masa kini, TiwulBar bukan sekadar bisnis, tapi juga gerakan pelestarian pangan lokal dengan sentuhan inovasi modern. Kita nantikan kiprah mereka di dunia wirausaha selanjutnya!

Share :
Tags: