Sesi Diskusi

FEBUPNVJ – Minggu (8/6/2025) Dalam rangka mendukung pengembangan wawasan dan kesiapan karir mahasiswa diera Digitalisasi.Himpunan Mahasiswa D3 Perbankan dan Keuangan (HIMAPRODIKAP) UPN “Veteran Jakarta”, sukses menggelar Banking Finance Career and Workshop (BFCW) 2025, sebuah seminar interaktif dengan mengungsung tema “Strategi Kolaborasi dengan AI sebagai Kunci Sukses memulai Karir di Era Digital”.

Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan kesiapan Mahasiswa dalam menghadapi tantangan kerja yang semakin kompetitif, khususnya di sektor Perbankan dan Keuangan yang terus bertransformasi dengan teknologi digital.

Pemaparan pertama disampaikan oleh Bapak Agustian B. Sc selaku Founder Menika Planner dan Master Trainer di ASA Foundation. Dalam sesinya beliau membawakan tema “The Psikologi of Teknologi”, yang dimana tema ini menyampaikan bahwa teknologi merupakan alat kolaboratif untuk menjawab kebutuhan dunia modern saat ini. Setiap orang juga memiliki pengalaman dan sudut pandang yang berbeda dalam menggunakan teknologi. Kata Bill Gates “Teknologi yang baik adalah yang tidak kita sadari kehadirannya”, contohnya seperti ponsel yang sudah menjadi bagian dari hidup kita.

Sesi kedua dari pemaparan beliau, dibuka dengan ice breaking yang bertujuan untuk membangun kesadaran peserta tentang penggunaan waktu pola perilaku digital sehari hari. Dalam penyampaian selanjutnya beliau  juga menyoroti pentingnya beradaptasi, “ini bukan pentingnya siapa yang pintar namun siapa yang cepat beradaptasi”, ujarnya. Beliau juga mengungkap bahwa sekitar 65% pekerjaan 2030 belum eksis hari ini, sehingga generasi muda perlu membekali diri dengan kemampuan seperti coding dan literasi teknologi.

Pada sesi kedua Banking Finance Career and Workshop (BFCW) 2025, Adit Wicaksono selaku Vice Apresident General Manager Sales Academy BNI Life Insurance, hadir membawakan materi bertema “Bangun Karir, Merencanakan Masa Depan Mulai dari Gaya Hidup”. Beliau mengajak mahasiswa untuk memahami pentingnya literasi keuangan dan asuransi sejak usia muda, guna menyiapkan diri menghadapi ketidakpastian masa depan, termasuk tantangan karir dan keuangan pribadi.

Beliau menyoroti fenomena yang cukup mengkhawatirkan, yaitu masih rendahnya kebiasaan menabung di kalangan Gen Z. “Banyak Gen Z yang bahkan tidak pernah menyisihkan penghasilan untuk tabungan, lebih banyak dialokasikan untuk kebutuhan konsumtif seperti komunikasi, belanja, atau bahkan cicilan pay later,” jelasnya.

Dalam paparannya, Kak Adit mengajak peserta untuk mulai memetakan sumber penghasilan selama kuliah dan menyusun anggaran secara bijak. Ia juga memperkenalkan pentingnya asuransi sebagai bentuk proteksi jangka panjang, yang dapat dimulai sejak dini. “Investasi tak hanya soal saham, kripto, atau logam mulia. Asuransi juga bagian dari investasi yang bisa menyelamatkan kita ketika risiko datang – entah itu untuk kesehatan, jiwa, maupun aset,” terangnya.

Beliau juga membahas realitas dunia kerja saat ini, termasuk data pengangguran dan PHK yang terus meningkat. Menurut beliau, pemahaman terhadap perspektif dunia kerja dan prediksi pekerjaan yang akan hilang di 2025 sangat penting untuk disadari sejak sekarang. “Tanpa kesiapan, gelar saja tidak cukup. Kita perlu punya nilai jual yang sesuai dengan kebutuhan zaman,” tegas beliau.

Menutup sesinya, Adit memberikan tips praktis seputar persiapan memasuki dunia kerja, mulai dari cara menyusun CV yang menarik, memahami metode wawancara STAR (Situation, Task, Action, Result), hingga tips sukses menjalani pekerjaan pertama. Bangun pondasi karier sejak sekarang. Gaya hidup yang kita pilih hari ini akan menentukan masa depan yang kita jalani,” pungkasnya.

Dengan pemaparan yang aplikatif dan penuh edukasi, beliau berhasil menyadarkan mahasiswa bahwa merancang masa depan bukan hanya tentang impian, tapi juga tentang strategi dan manajemen yang dimulai dari hal kecil: gaya hidup dan keuangan pribadi.

Setelah pemaparan materi, sesi dilanjutkan dengan tanya jawab antara peserta dan narasumber yang berlangsung interaktif dan antusias. Usai sesi diskusi, acara dilanjutkan dengan foto bersama sebagai bentuk dokumentasi kegiatan. Kemudian ditutup dengan pembagian hadiah kepada peserta dengan pertanyaan terbaik dan pemenang games selama acara berlangsung.

Melalui BFCW 2025, diharapkan mahasiswa mampu membangun pola pikir visioner, melek teknologi, dan cerdas finansial sejak dini, sehingga siap menghadapi dunia kerja yang dinamis dan kompetitif di era digital.

Share :