

FEBUPNVJ – Selasa (03/06/2025), Himpunan Mahasiswa S1 Akuntansi (HIMA S1 Akuntansi) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (FEB UPNVJ) sukses menggelar kegiatan Company Visit bertajuk COMVISA 2025 dengan tujuan ke Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
Sebanyak 80 peserta, termasuk tamu undangan dan panitia, mengikuti kegiatan sejak pagi hari dengan titik kumpul di area Ubin Coklat (UCOK) FEB UPNVJ. Para peserta tampak antusias mengenakan jaket almamater, sedangkan panitia memakai PDH HIMA, menambah kesan rapi dan profesional.
Suasana semakin hangat dengan sambutan dari Praptiningsih, Wakil Dekan III Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FEB UPNVJ, “Berikan yang terbaik, gali informasi sebanyak mungkin, dan jangan ragu untuk bertanya,” pesannya.
Pesan serupa juga disampaikan oleh Ranti Nugraheni selaku dosen pendamping mewakili Ketua Program Studi S1 Akuntansi, “Kalian di sana bukan hanya jadi passive listener, tapi harus aktif supaya tahu bagaimana Kementerian Keuangan bekerja.”
Acara kunjungan resmi dimulai pukul 09.39 WIB dengan pembukaan oleh MC dan menyanyikan lagu “Indonesia Raya”. Kegiatan dilanjutkan dengan pemutaran video sambutan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia, Ibu Sri Mulyani Indrawati. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya generasi muda memahami instrumen kebijakan fiskal negara. “Semakin kalian memahami instrumen negara, maka indonesia ada di tangan orang-orang yang kompeten dan mumpuni seperti kalian,” ujar beliau
“Dan pesan saya: jangan pernah lelah mencintai Indonesia berikan yang terbaik untuk yang kau cintai bangsa dan negara Indonesia,” ungkap Ibu Sri.
Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Bapak Nico Aditia, Kepala Subbagian Riset dan Audit Komunikasi di Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan.

Materi utama disampaikan oleh Bapak Prama Wiratama, Analisis Kebijakan Ahli Pertama dari Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral. Beliau memaparkan peran strategis APBN dalam agenda ekonomi hijau dan mitigasi perubahan iklim.
“Tugas Kementerian Keuangan adalah memberikan pembiayaan atas perubahan iklim di Indonesia. Targetnya di tahun 2030 Indonesia ingin mengurangi emisi 31,89%,” tutur bapak Prama.
Disebutkan pula adanya investasi dari negara-negara seperti Jerman dan Belanda untuk mendukung pembiayaan iklim di Indonesia. Materi dilanjutkan dengan pengenalan tentang perdagangan karbon. Sesi diskusi berlangsung interaktif, di mana peserta antusias mengajukan pertanyaan, salah satunya mengenai keterkaitan ekonomi hijau dan dampak polusi. Diskusi juga mencakup upaya efisiensi energi dan keterbatasan teknologi saat ini.
“Dengan keterbatasan Indonesia, makanya kita fokusnya gakke energi tapi ke FOLU (Forestry and Other Land Use), tapi kalau ada investasi dari luar negeri, baru kita fokuskan ke energi.”
Sebelum acara resmi ditutup, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab (QnA) yang disambut antusias oleh para peserta. Berbagai pertanyaan kritis dan reflektif diajukan kepada narasumber, mencerminkan rasa ingin tahu serta kepedulian mahasiswa terhadap isu perubahan iklim dan kebijakan fiskal negara.
Sebagai bentuk apresiasi, panitia bersama pihak Kementerian Keuangan juga membagikan merchandise menarik kepada peserta yang aktif selama sesi diskusi. Momen ini semakin mempererat interaksi dan semangat peserta dalam kegiatan edukatif ini.
COMVISA 2025 tidak hanya menjadi agenda kunjungan institusi, tetapi juga merupakan wadah pembelajaran langsung bagi mahasiswa untuk memahami peran strategis Kementerian Keuangan dalam pembangunan berkelanjutan.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata dalam melihat bagaimana kebijakan fiskal seperti APBN digunakan sebagai alat mitigasi perubahan iklim, sekaligus membekali mereka menghadapi dunia kerja dengan wawasan yang relevan dan aplikatif.