Narasumber Kuliah Umum ISEI Road to Campus

FEBUPNVJ — Senin (19/5/2025) Dalam rangka memperluas wawasan ekonomi mahasiswa dan menjembatani dialog akademik dengan dunia profesional, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Jakarta menyelenggarakan kegiatan “ISEI Road to Campus” di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UPN “Veteran” Jakarta. Kegiatan ini dikemas dalam bentuk kuliah umum bertajuk “Menghindari Stagnasi Ekonomi Indonesia Akibat Ketidakpastian Global” dan digelar secara luring di Auditorium Bhinneka Tunggal Ika, UPNVJ.

Hadir sebagai narasumber utama adalah Dr. Lana Soelistyaningsih, SE., MA, pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia sekaligus pengurus ISEI Jakarta. Dalam kuliah umum yang dihadiri oleh mahasiswa, dosen, dan sivitas akademika FEB UPNVJ ini, Dr. Lana mengupas secara mendalam tantangan global dan internal yang dihadapi perekonomian Indonesia saat ini.

Mengawali pemaparannya, Dr. Lana menyoroti berbagai faktor ketidakpastian global seperti perubahan iklim, kebijakan proteksionisme baru dari Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump, dan hegemoni perdagangan global yang kini mulai bergeser ke China. Ia menjelaskan bahwa kebijakan tarif tinggi AS terhadap impor dari berbagai negara, termasuk China, telah memicu gelombang resiprokal dan memperbesar potensi stagflasi — yaitu kondisi stagnasi ekonomi yang disertai inflasi tinggi.

“Perang tarif global tidak hanya memengaruhi perdagangan, tapi juga menekan harga komoditas dan meningkatkan ketidakpastian investor. Hal ini secara tidak langsung berdampak pada perekonomian negara berkembang seperti Indonesia,” ungkapnya.

Selain tantangan global, Dr. Lana juga menyoroti tantangan domestik seperti perlambatan pertumbuhan ekonomi, tingginya pengangguran muda, perubahan pola konsumsi Gen Z dan milenial, serta ancaman “hidden unemployment”. Meski demikian, ia tetap optimis dengan kekuatan ekonomi domestik yang masih tumbuh, terutama dari sektor neraca perdagangan yang telah mencatat surplus selama 59 bulan berturut-turut.

“Kita harus mampu memaksimalkan kekuatan dalam negeri. Reformasi struktural, investasi di sektor riil, serta sinergi kebijakan fiskal dan moneter adalah kunci menghadapi ketidakpastian ini,” jelasnya.

Dr. Lana menutup kuliahnya dengan menyarankan perlunya sinergi antara kebijakan fiskal, moneter, dan sektor riil. Beberapa langkah strategis yang direkomendasikan antara lain percepatan realisasi anggaran, stimulus sosial, insentif perpajakan, penurunan suku bunga, serta penguatan kerja sama internasional — termasuk dengan negara-negara BRICS — untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS.

Kuliah umum ini tidak hanya memperluas wawasan mahasiswa mengenai kondisi ekonomi global dan nasional, tetapi juga menegaskan peran penting generasi muda dalam merumuskan solusi dan strategi untuk masa depan ekonomi Indonesia yang lebih tangguh.

Share :