FEBUPNVJ – Pada hari Sabtu, tanggal 09 September 2023, telah diselenggarakannya acara Seminar Nasional Akuntansi dengan tema “Digital Economy Transformation : The Future of Accounting” dengan topik pembahasan Transformasi Ekonomi Indonesia Era Ekonomi Digitaldan Prospek Kerja Akuntan di Era Ekonomi Digital. Acara ini diadakan secara hybrid yaitu offline dan online melalui Zoom Meeting dan diikuti kurang lebih 150 peserta yang terdiri dari :
- Peserta Offline untuk Internal UPNVJ dan Universitas Jabodetabek
- Peserta Online untuk Luar Jabodetabek
- Delegasi
- Panitia
- Pembicara 1 dan 2
- MC dan Moderator
- Undangan (Ketua Program Studi S1 Akuntansi, Ketua HIMA S1 Akuntansi, Dewan Perwakilan S1 Akuntansi)
Acara dimulai pada pukul 09.16 WIB dan berlangsung hingga pukul 12.25 WIB. Acara ini diisi oleh dua pembicara yaitu Bapak Dr. Faransyah Agung Jaya SE, MSF, ACC dan Ibu Avi Wulandari SE Ak, MA Tax, CA, CPA, CPA Australia, ASEAN CPA, BKP. Acara ini pun dipandu oleh Moderator yaitu Dr. Donny Maha Putra S.Kom., M.Ak. Selain itu, acara ini juga dibantu oleh MC dari mahasiswa FEB UPN Veteran Jakarta, yaitu Marcellino Ferdinand Sebastian.
Penyampaian materi pertama topik “Era Ekonomi Digital” oleh Dr. Faransyah Agung Jaya, SE, MSF, ACC. Sebelum masuk kedalam materi, Pak Faransyah membahas sedikit mengenai profil dan perusahaannya yaitu Wiranesia Foundation. Pak Faransyah sebagai pembicara pertama membahas mengenai bagaimana kondisi ekonomi digital di negara Indonesia yang dianggap lebih unggul dibandingkan negara-negara lain dalam lingkup asia. Di era globalisasi saat ini, digital menjadi sebuah keharusan. Ekonomi digital Indonesia terus bertumbuh di tiap-tiap tahunnya, kontributor utama dalam pertumbuhan ini dikarenakan adanya E-Commerce dan online Travel. Pak Faransyah mengambil contoh dengan salah satu aplikasi yaitu Gojek dimana Gojek hadir dalam kehidupan masyarakat dan membuat perubahan baik yang sangat signifikan, dimana melalui Gojek semua kegiatan dapat dipermudah hanya dengan aplikasi. Kemajuan teknologi memberikan kemudahan dalam segala urusan manusia.
Kerangka ekonomi digital semuanya berperan penting untuk semua sektor kehidupan masyarakat seperti bagi sektor bisnis/industri, tenaga kerja, konsumen dan pemerintah yang dimana berpilar pada talenta digital, riset dan inovasi digital dalam bisnis/industri, infrastruktur digital dan fisik, serta kebijakan, standar, dan regulasi yang mendukung. Ekonomi digital dianggap sudah melesat tapi belum merata. Faktor ini dipengaruhi oleh kurangnya akses internet yang terbatas ke desa-desa sampai pelosok-pelosok daerah Indonesia.
Digitalisasi untuk para pelaku UMKM perlu untuk dilakukan. Ada tiga program yang dirancang oleh Bank Indonesia dalam mendigitalisasi UMKM yaitu penguatan korporasi yang dilakukan pada aspek kelembagaan UMKM agar mendorong terjadinya ekosistem usaha yang terintegrasi dan peningkatan skala ekonomi usaha, peningkatan kapasitas produktivitas melalui inovasi dan digitalisasi proses bisnis, adanya pembiayaan untuk memudahkan ekspansi usaha bahkan sampai ke tahap ekspor.
Pak Faransyah juga menyampaikan mengenai tantangan UMKM untuk Go Digital yaitu koneksi internet yang belum merabah seluruh penjuru Indonesia ditambah masih mahalnya paket data di Indonesia, pelaku UMKM yang memiliki keterbatasan waktu dikarenakan melakukan kegiatan usahanya sendiri, gawai yang dimiliki pelaku UMKM yang memiliki spek rendah. Kemudian Pak Faransyah juga menyampaikan solusi terkait dari tantangan tersebut yaitu menciptakan sebuah gerakan kewirausahaan berbasis digital kedalam sebuah platform inkubator kewirausahaan melibatkan elemen komunitas, menggunakan platform digital untuk memfasilitasi kebutuhan pemasaran, penjualan, dan permodalan seluruh UMKM di Indonesia, memperbanyak Mentor Wirausaha untuk mendampingi para UMKM, dan lain-lain.
Penyampaian materi kedua disampaikan oleh Avi Wulandari SE Ak, MA Tax, CA, CPA, CPA Australia, ASEAN CPA, BKP. yang membahas topik tentang “The Role Of Accountant Profession Contributions in Digital Era in the Society 5.0”. Yang mana disini kita mendiskusikan tentang digital era dan kontribusi akuntan di masa yang akan datang. Penyampaian materi diawali dengan pengantar mengenai bagaimana pemulihan ekonomi Indonesia sejak wabah COVID 19 melanda Indonesia. Dimana Indonesia harus melanjutkan reformasi untuk transformasi ekonomi Indonesia dengan 5 skala prioritas yang salah satunya yaitu transformasi ekonomi untuk mendorong sektor prioritas/prospektif bernilai tambah tinggi.
Kemudian Ibu Avi membahas mengenai bagaimana kontribusi akuntan dalam menuju era Indonesia 2045 dimana Ibu Avi juga menyampaikan pengantar pembahasan yaitu tentang revolusi industri 4.0 dan perbandingannya dengan 5.0 yang terjadi sekarang. Dimana era 5.0 sudah menggunakan big data dan menggunakan Artificial Intelligence (AI) dibandingkan dengan 4.0 yang menggunakan cloud. Korelasi profesi akuntan dengan digital ekonomi yaitu profesi akuntansi dapat ditempatkan dengan baik untuk mengambil keuntungan dari analisis data yang muncul, tetapi akan membutuhkan desain ulang untuk banyak perusahaan, serta perubahan pola pikir yang besar. Adanya big data dalam bidang akuntansi akan mempengaruhi audit, manajemen risiko, dan keputusan bisnis. Big data dan analitik data mengubah proses audit dari berbasis sampel menjadi berbasis data, memberikan informasi tentang semua bidang utama bisnis. Auditor menggunakan alat dan analitik untuk memanfaatkan teknologi dengan lebih baik dalam proses audit untuk secara efisien memberikan informasi dan analisis yang akurat kepada klien.
Analisis big data juga dapat membantu mengidentifikasi potensi penipuan. Namun, mungkin memerlukan dukungan AI, blockchain, dan teknologi visi komputer untuk terus memantau aset perusahaan dan rincian pengeluaran untuk menentukan penyimpangan. Big Data bekerja sebagai penasihat terpercaya untuk akuntan, membantu mereka memberikan layanan yang lebih baik kepada klien.
Sesi talkshow dan tanya jawab materi 1 dan 2 dimulai pada 10.56-11.49. Pertanyaan pertama oleh Endang Mariani mengenai “Bagaimana tanggapan dan solusi terkait etika yang semakin berkurang?” Jawabannya yaitu solusi untuk etika belum ada, tetapi setiap manusia harus memiliki etika dalam berperilaku terutama dalam pekerjaan terlebih lagi sebagai seorang akuntan.
Pertanyaan kedua oleh Triyuni mengenai “Hambatan yang sulit dicari jalan keluarnya untuk menempuh golden era, bagaimana untuk menyiapkan menjadi akuntan di masa depan?” Jawaban dari Pak Faransyah yaitu kita harus senang terhadap passion yang sedang kita jalani. Kemudian Ibu Avi juga memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut yaitu untuk menjadi akuntan di masa depan kita harus kuliah dengan rajin, gali teori sebanyak banyaknya dengan membaca, melakukan banyak diskusi dengan teman-teman, adanya kesadaran diri untuk terus berkembang, dan fokus dengan keputusan yang diambil.
Pertanyaan ketiga oleh Meiwin mengenai “Bagaimana kita sebagai future accountant menyiapkan transformasi digital dan sosial agar seimbang?” Jawaban dari Pak Faransyah yaitu salah satunya dengan membantu UMKM sekitar dengan laporan keuangan. Banyak sekali UMKM yang kurang paham mengenai proses ataupun pembuatan laporan keuangan untuk usahanya sehingga seringkali terasa loss atau tidak profit padahal usahanya selalu laku pembeli. Jadi peran kita sebagai akuntan yang perlu memiliki jiwa sosial yang tinggi yaitu dengan membantu para pelaku UMKM. Kemudian Ibu Avi juga memberikan jawaban dari pertanyaan tersebut yaitu membuat di zoom dan melakukan live ig atau promosi acara di sosial media dengan merujuk tema bagaimana cara mengelola keuangan. Ibu Avi memberikan contoh dalam pengalamannya sebagai pembicara dalam pelatihan pengelolaan keuangan di Bank Mandiri Jawa Barat.
Pertanyaan keempat oleh Ulfa Sahara mengenai “Ilmu apa yang harus diperdalam agar akuntan tetap eksis di era saat ini?” Jawaban dari Pak Faransyah yaitu memperbanyak diskusi baik itu dengan teman sebaya bahkan sampai ke para profesional di bidangnya serta membaca jurnal-jurnal yang relevan. Ibu Avi juga memberikan jawaban atau tanggapan terkait pertanyaan tersebut yaitu kita harus mencintai profesi yang kita jalani terlebih dahulu sehingga analisis kita menjadi mendetail tentang apa yang harus dikerjakan dan dipelajari lebih lagi. Akuntan juga harus mempelajari ilmu yang berkaitan dengan komunikasi, marketing, project management, bahkan semua ilmu yg mensupport bisnis harus dipelajari.
Setelah diadakannya talkshow dan sesi tanya jawab, Pa Donny selaku moderator melakukan penyampaian kesimpulan materi pada 11.49-11.53 yang dimana Pa Donny menyimpulkan bahwa kesimpulan literasi sangat penting. Sebagai akuntan kita tidak boleh hanya tau dan berpaku kepada 1 bidang saja, kita harus merubah mindset yaitu critical thinking kita yg tidak dapat digantikan oleh sistem.
Selanjutnya yaitu sesi pemberian plakat dan dokumentasi kepada kedua pembicara dan moderator yang diwakili oleh Augrey Claudia selaku ketua pelaksana seminar nasional akuntansi 2023 ini. Setelah penyerahan plakat maka MC kembali mengambil alih acara sampai akhirnya. Games Quiz dimulai pada 11.58-12.11 yang dimana menggunakan web games Kahoot yang berisi 10 pertanyaan dengan 6 pertanyaan seputar tema dan materi 4 pertanyaan random.