Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Kelompok_Wanita_Tani_Pagoda.jpeg

Para Kelompok Wanita Tani Pagoda yang sedang menyimak pelatihan dari tim abdimas dosen FEB UPNVJ

HumasUPNVJ – Pandemi Covid-19 dan pemberlakukan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Indonesia) hingga pertengahan tahun 2021 ini ternyata tidak menyurutkan semangat tim dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UPN Veteran Jakarta (UPNVJ) kembali ke Kampung Cigundi, Desa Mekaragung, di Lebak, Banten untuk melanjutkan kegiatan pengabdian bagi Kelompok Wanita Tani Pagoda (KWP), pada Minggu (27/06/21) lalu.

Walaupun harus dilakukan secara daring pelatihan yang berkelanjutan ini tetap terlaksana dengan jumlah peserta 25 orang. Para KWP melakukan pelatihan pengolahan singkong mentah menjadi kripik singkong bervariasi yang dinamakan Crisp Enye-Enye dengan bantuan teknologi. Tim pengabdian dosen UPNVJ sendiri terdiri dari Dr. Miguna Astuti, S.Si., MM., MOS., CPM sebagai ketua yang berrkolaborasi dengan Tati Handayani.,SE.,MM dan Nurhafifah Matondang.,S.Kom.,MM.,M.Ti. sebagai anggota.

Dalam laporannya Dr. Miguna Astuti, menjelaskan pengolahan singkong ini terdapat gabungan teknologi yang digunakan dalam prosesnya, antara lain proses produksi menggunakan mesin parut singkong, mesin pemipih adonan dan mesin pengering, lalu untuk perbaikan kualitas produk menggunakan mesin pemotong adonan, alat timbang digital, komputer atau laptop untuk desain kemasan dan untuk proses pemasaran dilakukan secara online.

Dengan kondisi perekonomian yang cukup rendah dan adanya pandemi covid-19 menuntut para tim dosen berusaha lebih keras untuk memberikan pengabdiannya kepada masyarakat semaksimal mungkin, dengan tujuan para KWP mampu meningkatkan kualitas produk, desain, pemasaran dan pelayanannya dengan memanfaatkan teknologi, informasi serta jaringan internet.

 “Kendala utamanya banyak anggota masih belum memiliki handphone, ada yang memiliki tetapi bukan smartphone, jaringan internet di sana juga sangat tidak stabil, setiap pelatihan atau pendampingan, tim harus membawa beberapa modem menarik jaringan, lalu kondisi jalan menuju kapung Cigundi tempat KWP beroperasi sangat tidak layak jadi kita harus benar berusaha keras untuk menuju lokasi, pelatihan online pun mereka lakukan beramai-ramai menggunakan salah satu yang memiliki smartphone” Jelas Dr. Miguna Astuti.

Melalui kegiatan pengabdian ini, diharapkan KWP mampu melakukan diferensiasi bagi produknya dengan memanfaatkan teknologi sehingga makin meningkatkan pendapatan usahanya.

Share :